Peneliti Stanford Merekomendasikan Pengawasan Lebih Kuat atas Riset Berisiko pada Patogen

 Kementerian Kesehatan serta Layanan Kemanusiaan( HHS) AS serta Gedung Putih dikala ini lagi memikirkan kembali kebijakan yang terdapat buat mengelola" riset pemakaian ganda yang jadi atensi" serta riset yang hendak tingkatkan patogen pandemi potensial, dengan panduan baru yang diharapkan pada bulan Januari.


Sebab bioteknologi sudah maju dengan kecepatan serta akibat yang luar biasa, demikian pula kebutuhan serta tuntutan hendak khasiat, bersama dengan kekhawatiran tentang resiko. Kebijakan buat mengelola pengorbanan ini serta memitigasi resiko tidak bisa dipertahankan.


Hari ini, 2 periset di Stanfords Freeman Spogli Institute for International Studies,


David Relman dan Megan Palmer, merupakan salah satu penulis bersama postingan Forum Kebijakan yang timbul di majalah Science, berjudul


“ Strength Oversight of Risky Research on Pathogens.”


Postingan tersebut menyerukan serangkaian aksi spesial buat tingkatkan kebijakan AS serta memacu pengembangan kebijakan di tempat lain di dunia buat menanggulangi kesenjangan serta tantangan sungguh- sungguh dari kerangka pedoman dikala ini.


Saran tersebut meliputi:


Kerangka kerja dual use research of concern( DURC) wajib berlaku buat seluruh patogen manusia, bukan cuma 15 agen yang terdaftar dikala ini.


Proses peninjauan yang lebih baik wajib mengevaluasi resiko serta konsekuensi potensial dari musibah, pencurian, ataupun pengalihan orang dalam.


Proposal riset wajib lewat evaluasi risiko- manfaat independen yang dipandu pemerintah buat memastikan apakah pekerjaan wajib dilanjutkan serta dalam keadaan apa.


Pemerintah AS wajib mencari kemampuan nonpemerintah buat proses peninjauan. Dikala ini, proses HHS cuma mengaitkan ahli pemerintah, serta bukti diri orang tersebut tidak ada buat universal.


Seluruh tubuh serta lembaga AS yang mendanai pekerjaan yang terpaut dengan kenaikan patogen pandemi potensial wajib mengevaluasi pekerjaan tersebut di dasar kerangka kerja patogen pandemi potensial yang ditingkatkan yang sudah direvisi.


Tidak hanya Relman serta Palmer, rekan penulis yang lain merupakan Jassi Pannu, Anita Cicero, serta Tom Inglesby di Johns Hopkins Center for Health Security, serta Marc Lipsitch di Harvard School of Public Health.


“ Sangat berarti buat memperoleh kebijakan ini dengan benar, tidak cuma buat AS, namun pula buat menginspirasi pengembangan kebijakan di negeri lain dengan perkembangan ilmu biologi serta zona bioteknologi,” tulis para penulis.“ Sebagian negeri mempunyai kebijakan yang seluruhnya mengelola permasalahan ini.”


Tidak ada komentar

Tidak ada komentar :

Posting Komentar